Beirut, SPNA –Ismael Haniyeh dilaporkan melakukan kunjungan ke Beirut, Kamis (03/09).
Dalam kunjungan Kepala Biro Politik Hamas tersebut bertemu dengan Petinggi Front Pembebasan Palestina yang dipimpin oleh Tilal Naji. Kedua belah pihak membahas beberapa persoalan terkait Palestina khususnya beberapa waktu terakhir.
Mereka sepakat bahwa Palestina harus kembali menyatukan barisan dan bekerjasama demi menyelesaikan krisis.
Pasca pertemuan tersebut Haniyeh berkunjung ke pemakaman korban pembantaian Israel di Shabra dan Shatila serta menegaskan bahwa Israel bukanlah teman tapi musuh.
Haniyeh juga memuji peran Lebanon dalam mendukung perjuangan Palestina serta menyerukan seluruh faksi baik didalam dan luar negeri untuk menyatukan barisan melawan Israel.
“Persatuan tak cukup hanya di Gaza dan Tepi Barat, namun harus mencakup seluruh wilayah, dalam dan luar negeri,” tegasnya.
Di saat yang sama Faksi dan Gerakan Palestina sepakat akan mendirikan Komite mengakhiri krisis disintegrasi.
Dalam sidang dalam sidang yang dihadiri sekretaris Jenderal faksi-faksi Palestina dan dipimpin Mahmoud Abbas, Kamis (03/09), mereka sepakat dalam waktu 5 minggu akan membangun komite mengakhiri perpecahan serta mendirikan lembaga nasional untuk memimpin perlawanan rakyat.
Faksi Palestina sepakat bahwa rakyat Palestina punya hak melakukan perlawanan terhadap pendudukan Israel serta menolak segala bentuk rencana penghapusan hak bangsa Palestina. Mereka juga menyerukan seluruh elemen rakyat untuk melawan konspirasi yang merugikan Palestina.
“Palestina akan tetap merdeka dimana Al-Quds timur sebagai ibukotanya. Tdak ada negara Gaza, dan tidak ada Palestina tanpa Jalur Gaza, ‘’ tegas Abbas pertemuan tersebut seperti dilansir RtArabic.
(T.RS/S:RtArabic)